Aku sudah banyak merasakan manis dan pahitnya menjadi seorang siswa..
Aku sudah banyak merasakan sedih dan bahagianya menjadi seorang siswa..
Aku sudah pernah merasakan menjadi siswa yang mencetak nilai 4,5,6,7,8,9,ataupun 10..
Aku sudah pernah menikmati enaknya menjadi seorang siswa...
ini ada sebuah huruf..22-24..kukira ini persembahan terkahirku..
persembahan ini bukan hanya untuk diriku
tapi untuk kedua orangtuaku..
aku adalah batu pualam yang belum terasah,sehingga aku belum terlihat lebih cerah.
aku batu kapur yang putihnya tidak sebening air disungai,tapi aku bisa menjadi sebening yang kumau.
aku bukanlah para ilmuwan yang genius.tapi aku adalah aku yang memberikan satu persembahan terakhir untuk negara yang mendzhalimi aku..
aku ini persembahan terakhir negara ku..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
untuk negara yang mendzhalimi aku..
--------------
YAA aku baru berpikir seperti itu di akhir2 perjalanan
kita memang tidak bisa sendiri dan mereka memang mahluk2 yang tidak rasionall
dan ketika aku berbicara seperti itu ke orang luar"
aku hanya dicap sebagai murid yang banyak alasan
god bless for 22-24
----
pada akhirnya kuyakinkan bahwa yang kulakukan ini benar
untuk negara yang mendzhalimi aku..
--------------
YAA aku baru berpikir seperti itu di akhir2 perjalanan
kita memang tidak bisa sendiri dan mereka memang mahluk2 yang tidak rasionall
dan ketika aku berbicara seperti itu ke orang luar"
aku hanya dicap sebagai murid yang banyak alasan
god bless for 22-24
----
pada akhirnya kuyakinkan bahwa yang kulakukan ini benar
siapa yang dizhalimi ?
siapa juga yang menzhalimi ?
mari kita caritahu lebih jauh, semoga kita menemukannya kemudian.
ataukah kita hanya saling menzhalimi ?
lalu bagaimana jika kita benar-benar terzhalimi ?
apa yang harus kita lakukan sebenarnya ?
atau haruskah kemudian kita hanya melupakannya.
sebenarnya aku juga mersa hal ini biasa saja sii.ya UAN pastu pada hari H banyak sekali cara untuk membobol kunci rahasia..
yah biar urusan mereka sajalah memikirkan nasib bangsa kita..
Posting Komentar